Rabu, 30 Maret 2011

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PROFESI AKUNTAN DAN IMPLIKASINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN


http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/2010/MANAJERIALSeptember2008/4%20%20%20STMIK%20AMIKOM%20YOGYAKARTA%20%20DAMPAK%20PERKEMBANGAN%20TEKNOLOGI%20INFORMASI%20DALAM%20PROFESI%20AKUNTAA%20DAN%20IMPLIKASINYA.pdf

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM PROFESI AKUNTAN DAN IMPLIKASINYA
DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Muhammad Taufiq
STMIK AMIKOM Yogyakarta
f1q_eng@amikom.ac.id
Abstract
Accounting is an information system, more precisely; it is an application to the general theory of information to the problem of efficient economic operations. It also makes up a large part of the general information expressed in quantitative terms. In this context accounting is both a part of the general information system of an operating entity and a part of the basic field bounded by the concept of information If you work with a manual system and you want to see an account on given day, you have a paper file and you simply go to that particular section and pull out the file. When you’re on the computer system, in a sense all your accounts are kid of floating around in space. You can’t get your hands on them
Key Word: Informasi, Akuntansi, Manajemen, Teknologi





























Pendahuluan
Informasi bagi sebuah perusahan merupakan bagian yang sangat penting dalam memecahkan masalah untuk mencapai tujuan, meraih peluang dan tindakan pengambilan keputusan yang tepat dan mendasar Informasi didapatkan dari sistem informasi (information system) yaitu sebuah sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian dalam mendukung kegiatan operasional baik yang bersifat manajerial maupun berupa kegiatan strategi yang mampu menyediakan laporan – laporan berupa informasi kegiatan kepada pihak yang berkepentingan. Adapun sistem informasi yang mampu melakukan fungsi –fungsi untuk menyediakan kebutuhan informasi dalam mendukung
pengelolaan kegiatan manajerial maupun operasional, baik dalam tingkatan (level) manajemen maupun area fungsional didalam sebuah
perusahaan, sering dikenal dengan nama sistem informasi manajemen
(SIM) atau baca Management Information System yang terdiri atas:
1. Accounting Information Systems (AIS), sistem yang menyediakan informasi terhadap transaksi keuangan atau dikenal Sistem Informasi Akuntansi
2. Marketing Information Systems (MkIS), sistem yang menyediakan informasi untuk kegiatan penjualan, promosi, riset pasar, dsb. atau dikenal Sistem Informasi Pemasaran
3. Inventory Management Information Systems (IMIS), sistem yang menyediakan informasi persediaan, pengeluaran dan pemesanan
barang penjualan atau dikenal Sistem Informasi ManajermenPersedian Barang
4. Human Resource Information Systems (HRIS), sistem yang menyediakan informasi kegiatan dan perkembangan pekerjaansumberdaya manusia, menyangkut prestasi, promosi, one prestasi, gaji, dsb. atau dikenal Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
5. Research and Development Information Systems (RDIS), sistem yang menyediakan informasi tentang kegiatan penelitian dan pengembangan usaha atau sebuah produk atau dikenal Sistem Informasi Penelitian dan Pengembangan
6. Engineering Information Systems (EngIS), sistem yang menyediakan informasi untuk kebutuhan teknik atau rekayasa produk maupun teknik pengembangan usaha atau dikenal Sistem Informasi Rekayasa
7. Credit Analysis Informaion Systems (CAIS), sistem yang menyediakan informasi hasil analisis kredit usaha atau dikenal Sistem Informasi Analisis Kredit
8. Production Information Systems (PIS), sistem yang menyediakan informasi hasil kegiatan produksi, pengolahan bahan baku, pengolahan barang jadi, dsb., atau dikenal Sistem Informasi Produksi
9. Financve Information Systems (FIS), sistem yang menyediakan informasi halokasi dana perusahaan baik eksternal maupun internal, cash flow, investasi, hutang piutang, dsb., atau dikenal Sistem Informasi Keuangan











Pembahasan Perkembangan Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI) meliputi segala alat maupun metode yang terintegrasi untuk digunakan dalam menjaring atau menangkap data (capture), menyimpan (saving), mengolah (process), mengirim (distribute), atau menyajikan kebutuhan informasi secara elektronik kedalam berbagai format, yang bermanfaat bagi user (pemakai informasi) Teknologi ini dapat berupa kombinasi perangkat keras dan lunak dari komputer, non komputer (manual) maupun prosedur, operator, dan para manajer dalam suatu sistem yang terpadu satu sama lain.
Perkembangan TI telah mengakibatkan perubahan dalam struktur industri serta praktik pengelolaan organisasi bisnis didalam
berkompetisi dan melaksanakan kegiatan untuk melayani pelanggan, sehingga dengan laju perkembangan TI yang semakin pesat telah
mengubah bisnis dan konsep manajemen yang ada, juga berdampak terhadap kebutuhan informasi bagi manajer dalam akuntansi internal
maupun eksternal guna mendukung dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan, meraih peluang dan mencapai tujuan
Sebagaimana diketahui bahwa bidang akuntansi dibagi atas tiga sub-bidang yaitu akuntansi manajemen, akuntansi keuangan, dan
auditing maka akibat perkembangan TI akan berpengaruh terhadap bisnis dan praktik manajemennya yang meliputi akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen demikian juga terhadap proses auditing, sehingga Auditor yang berkembang di era informasi ini adalah yang
mampu memberikan jasa tebaik bagi klien dengan memanfaatkan TI. Dengan demikian, pembahasan terhadap semua
perkembangan teknologi informasi yang berdampak pada profesi akuntansi perlu dikaitkan dengan dunia pendidikan sekarang, untuk
menghasilkan akuntan professional di era informasi, untuk itu kurikulum pendidikan dan metode belajar-mengajar yang telah
diterapkan serta buku acuan yang ada perlu dikaji ulang lebih lanjut, dan pengembangan kurikulum yang berteknologi informasi perlu
diupayakan secara kontinuitas (berkelanjutan)







Peran Teknologi Informasi
Industrialisasi membawa teknologi baru dalam kegiatan manufaktur karena semakin banyak bahan baku yang dapat diolah menjadi produk, dan dengan adanya tambahan enerji maka kapasitas tenaga manusia dapat dilipat gandakan, sehingga berdampak pada cara hidup dan pola berfikir dalam masyarakat, akibatnya semakin banyak tersedia produk yang khusus memberikan pemenuhan kebutuhan tertentu (specialized). Industrialisasi bersama teknologi yang ada menyebabkan terjadi perubahan yang sangat mendasar pada aspek sosial dan ekonomi, penciptaan kemakmuran masyarakat menganut faham efisiensi melalui operasi skala besar (mass production) yang dilaksanakan melalui proses industri
Disekitar tahun 50an ditemukan semi konduktor pada teknologi komputer yang menandai dimulainya era informasi,
sehingga faktor yang mendorong pertumbuhan sistem social dan ekonomi bukan lagi tenaga kerja maupun tenaga mesin melainkan informasi, bagi yang menguasai dan memanfaatkan informasi itulah yang akan berhasil, sebagaimana yang disampaikan oleh Alfin
Toffler: “Barangsiapa yang ingin menguasai era globalisasi maka kuasai informasi”
Negara yang mampu berkompetisi karena memiliki kekuatan ekonomi yang besar adalah yang mampu memanfaatkan knowledge workers secara efektif, dengan menguasai dan memnfaatkan informasi maka paradigma penciptaan kemakmuran secara dominan dapat diwujudkan, dan pada era ini TI lebih banyak didukung oleh peran dari teknologi komputer digital dan teknologi komunikasi



























Pengaruh IT Dalam Dunia Bisnis
Aspek ekonomi dan sosial tidak dapat dilepaskan dari informasi, sektor bisnis di era informasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu sektor bisnis informasi primer yang terdiri atas perusahaan yang terutama bergerak dalam bidang produksi dan penggunaan informasi seperti perusahaan komputer, kantor pengacara, akuntan, uiversitas, penerbit. Dan yang kedua, sektor bisnis informasi sekunder merupakan sektor bisnis yang diisi oleh salah satu bagian dari perusahaan yang sebenarnya tidak bergerak dalam bisnis informasi, namun menghasilkan atau menggunakan informasi, misalnya bagian pemasaran, promosi, publikasi, promosi, keuangan, produksi, SDM dan lain sebagainya Pada perusahaan yang sukses umumnya memanfaatkan TI untuk berusaha semakin dekat dengan konsumen, dan.kemampuan TI untuk mendekatkan jarak dan waktu, sehingga semakin mendekatkan produk perusahaan pada konsumen, disamping itu TI juga digunakan dalam peningkatan kualitas produk dan manajemen perusahaan secara terus-menerus serta dalam proses re-deferensiasi produk untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar tertentu bahkan individu tertentu, dan perusahaan yang tidak memanfaatkan TI hanya tinggal menunggu waktu untuk bangkrut
Upaya yang harus dilakukan untuk setiap perusahaan di era informasi ini adalah mengarahkan pada peningkatan kualitas, pengurangan jenis produk atau penurunan siklus produksi, pemusatan pada upaya penciptaan nilai bagi pelanggan, globalisasi, atau mencari rekan baru untuk mengisi kekurangan dalam sumber daya teknologi atau manusia, karena ada dua faktor yang berpengaruh terhadap manajer saat ini, yaitu:
1. Kompleksitas bisnis yang semakin meningkat, yang disebabkan oleh:
􀂃 Pengaruh ekonomi internasional
􀂃 Kompetisi bisnis global
􀂃 Perkembangan dan pertumbuhan TI
􀂃 Pendayagunaan waktu
􀂃 Pertimbangan sosial
2. Kapasitas Teknologi Informasi
􀂃 Kapasitas pelayanan kebutuhan informasi
􀂃 Kapasitas interaksi dalam jaringan komunikasi
􀂃 Kapasitas kecepatan akses data / informasi
Penerapan Computer Assisted Manufacturing (CAM), Computer Integrated Manufacturing (CIM), Computer Aided Design (CAD), Just in Time (JIT) menggambarkan pemanfaatan TI bagi setiap perusahaan dalam kompetisi bisnis di era informasi melalui upaya untuk mengubah struktur industri, atau upaya untuk mengubah cara berkompetisi dalam industri., sehingga membawa dampak terhadap pola pengelolaan perusahaan secara totalitas

Computer Integrated Manufacturing (CIM)
Computer Aided Design (CAD)
 









Pengaruh TI Dalam Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen merupakana cabang akuntansi yang menyangkut rekayasa sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan
intern manajemen, informasi keuangan intern tersebut diperlukan para manajer untuk mendukung pengambilan keputusan dalam rangka
pengelolaan dan pengendalian organisasi bisnis, dengan perkataan lain, akuntansi manajemen menghasilkan informasi bagi para manajer
Organisasi dalam era informasi didukung oleh personalia yang sebagian besar tergolong sebagai knowledge workers, dengan demikian, akuntansi manajemen pada era informasi sebaiknya tidak hanya melayani kebutuhan manajer saja, tetapi juga para perkerjaan yang lain, karyawan yang melaksanakan kegiatan operasional memerlukan informasi untuk pengendalian kegiatan Informasi yang diukur dan disajikan dalam laporan keuangan pada dasarnya mengikuti pola kebutuhan inforasi pada era industry level p, dan p’ berupa aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya dan laba, sehingga sistem akuntansi pun dirancang untuk menghasilkan informasi tersebut Assets yang dicatat dan dilaporkan pada sebagaian besar adalah asset yang tangible (berwujud) yang sesuai dengan era industri, dalam neraca dapat dilihat unsure assetnya terdiri atas penyediaan,
aktiva tetap yang berupa mesin – mesin, gedung dan peralatan, asset tersebut dicatat dengan dasar cost jadi lebih banyak dilihat dari sisi
produksi bukan dari sisi nilainya yang mungkinlebih cocok menurut pandangan konsumen
Prinsip pengakuan dalam akuntansi pada umumnya menggunakan terjadinya transaksi dengan pihak luar perusahaan, tanpa ada transaksi maka tak akan ada pencatatan (pendokumentasian), jadi akuntansi hanya mencatat dan melaporkan segala sesuatu atas dasar kejadian yang tetjadi pada masa lalu, struktur kode perkiraan dalam sistem akuntansi pada era industri biasanya dirancang dengan acuan struktur organisasi yang hierarkhis, sementara struktur kode tipikal pada umumnya mengikuti pola “semakin rinci sesuatu maka semakin kea rah kanan kodenya”
Struktur hierarkhis ini sangat memudahkan proses penyusunan laporan menurut tingkat organisasi dari yang terendah sampai yang tertinggi, sebenarnya pola struktur ini memaksakan pola organisasi fungsional hierarkhis yang tidak sesuai dengan organisasi jaringan pada era informasi, sementara data anggaran dan biaya terpaksa harus dicatat mengikuti struktur kode yang ada, sehingga tidak mungkin dilakukan penanganan secara efektif biaya yang sifatnya cross – functional Pada prinsipnya, rancangan sistem akuntansi pada era industry mengacu pada pelaporan di tingkat tingkat p dan p’, sebagian besar hanya mengakui asset tangible, lebih menekankan aspek produksi, menunggu terjadinyatransaksi atau event tertantu untuk melakukan pengakuan dan terpaku pada struktur organisasi hierarkhis fungsional Rancangan system akuntansi pada era informasi sebaiknya lebih diarahkan pada informasi yang menunjukkan perubahan dalam sumber daya dan proses, system informasi yang demikian diperlukan para manajer karena mereka bertanggungjawab untuk mentransfer sumber daya melalui proses kegiatan, para manajer wajib mampu merencanakan dan mengendalikan system organisasi secara totalitas, yang mana pengukuran dan pelaporan kegiatan manajerial diarahkan pada tingkat w”. Praktik dalam bisnis yang mengarahkan ke rancangan system yang demikian sudah sering didapatkan, misalnya dalam kontrak pengadaan dan di era informasi di definisikan: Tingkat penolakan material yang dapat ditoleransi pada bulan pertama pengadaan adalah
100 per 10.000 unit, untuk tiga bulan berikutnya 100 per 50.000 unit, dan sejak bulan ke lima sampai akhir tahun 100 per 100.000 unit
Sumber daya dan kewajiban yang menjadi pusat perhatian dalam merancang system akuntansi di era informasi juga wajib diarahkan pada information based assets, assets demikian misalnya penelitian dan pengembangan, sumber daya insani, data dan kapasitas berinovasi, di saat awal asset ini belum nampak di laporan keuangan
perusahaan namun di dalam pengambilan keputusan manajer maupun para investor asset ini sangatlah relevan (terkait) Sistem akuntansi di era informasi jangan hanya terpaku pada pola pengkodean yang mengikuti struktur organisasi fungsional hierarkhis, namun memungkinkan mengkuti pola organisasi jaringan, dan alat bantu yang dapat digunakan adalah Relational Data Base Management System (RDBMS), secara ideal sistem akuntansi ini diharapkan dapat menjaring data pada saat terjadi real time bukan
sekedar data historis saja, sehingga praktik manufaktur sekarang sudah tidak mentoleransi sediaan barang dalam proses melalui JIT, CIM dan lain sebagainya
Pada tingkat strategis, manajer puncak diharapkan dapat mengidentifikasi dan menjustifikasi industrinya di tempat berkompetisi saat ini maupun di masa datang, sehingga sistem akuntansi yang diterapkan di tingkat ini diharapkan mampu menjaring informasi yang menyangkut lingkungan IPOLEKSOSBUDTEK (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Teknologi)
Menurut Michael Porter menyangkut model struktur industry dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam menentukan kebutuhan
informasi di tingkat strategis, yang dibagi dalam lima elemen pokok, yaitu:
a. Ancaman pendatang baru
b. Ancaman barang substitusi
c. Bargaining power melawan supplier
d. Bargaining power melawan customer
e. Posisi dalam berkompetisi
meskipun tidak semua informasi yang ada dalam ke lima elemen tersebut dapat di ajring dan di pantau namun masih ada yanbg dapat ditampung dalam sebuah sistem informasi.
Untuk ilustrasi dapt diberikan contoh, sebagai berikut (untuk a dan b tidak perlu karena sudah jelas):
Bargaining power melawan supplier
• Jumlah / prosentase supplier menurut kelompok tertentu untuk x%
penjualan
• Konsentrasi industri perusahaan supplier
Bargaining power melawan customer
• Jumlah / prosentase customer dalam x% penjualan
• Konsentrasi industri customer
Posisi dalam berkompetisi
• Prosentase penjualan produk baru
• Jangka waktu rerata yang dibutuhkan untuk mengembangkan
produk baru sampai dapat dipasarkan
• Persepsi / penilaian pasar terhadap kualitas produk dibandingkan
dengan produk kompetitor
• Persepsi pasar terhadap jasa purna jual dibadingkan kompetitor
Untuk itu, sistem akuntansi di era Informasi atau berbasis TI ini diharapkan untuk dirancang dapat memenuhi kebutuhan informasi perusahaan yang mencerminkan kondisi strategi dan visi manajemen puncak, serta terpadu atau terintegrasi dengan struktur, gaya maupun tujuan manajemen, sehingga dapat dikelola secara efektif dan terarah pada pembentukan perilaku personel yang menuju pada pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan competitiveness (keunggulan berkompetisi)








































Pengaruh TI Dalam Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan dirancang untuk menghasilkan informasi keuangan yang diperlukan para stakeholder perusahaan, sementara
pihak luar perusahaan seperti calon investor, kreditur, dan masyarakat umum juga memerlukan informasi perusahaan menyangkut misi, tujuan manajemen, kemampuan manajemen mengembangkan produk baru, kemampuan memasarkan produk, pengembangan sumber daya insani dan sebagainya Informasi keuangan yang dihasilkan dalam akuntansi
 keuangan bersifat periodik, histories, dan disusun berdasarkan cost (biaya), pada era informasi ini laporan keuangan akan semakin sering disajikan, sedangkan histories informasi keuangan membatasi ruang lingkuya para user yang akan mengambil tindakan keputusan atas dasar prediksi di masa yang akan datang, adapun inormasi yang memuat estimasi kondisi keuangan sangat diperlukan bagi para calon investor, apalagi saat ini nilai perusahaan tidak tercermin melalui cost saja
Laporan keuangan yang berdasarkan prinsip akuntansi biasanya disajikan dalam format laporan atau statement, sementara  teknologi informasi lebih memberi peluang untuk dapat menyajikan informasi dalam berbagai format dan bentuk, baik secara teks, grafik, sound, tabulasi dsb., hanya saja prinsip akuntansi yang berlaku tidak mudah di revisi dan membutuhkan proses politik yang panjang, akibatnya banyak para akademisi lebih mengkonsentrasikan pada akuntansi manajemen saja. Prinsip akuntansi yang ada umumnya mengatur tujuan pelaporan keuangan, definisi elemen laporan keuangan, pengakuan dan pengukuran tiap elemen, penyajian dan pengungkapan dari kejadian keuangan, disisi lain, para manajer dan investor mempunyai keinginan yang sama dalam mengkaji prestasi keuangan perusahaan meskipun berbeda level, dan setiap level manajemen akan menilai  berbagai alernatif investasi untuk memaksimumkan nilai sekarang arus kas di masa depan (future value). Walaupun rincian informasi yang diperlukan manajer dan investor berbeda, namun informasi yang disajikan diharapkan dapat konsisten dan mememnuhi standar kualitas informasi yaitu STARCERUCE- C3 (Safety/security, Timeliness, Accurate, Relevance, Complete, Efficient, Reliable, Usability, Competitiveness, Economics, Clearly, Correctness, Consistence), sehingga dapat mencerminkan kondisi ekonomi yang real, dan para manajer dapat melaporkan
informasi keuangan perusahaan secara real pada kondisi ekonomi yang ada, sehingga dapat berperilaku berdasarkanb norma rasionalitas manajemen di era informasi
Prinsip akuntansi yang ada akan disesuaikan dengan kebutuhan informasi berdasarkan tuntutan era informasi, karenanya perlu dipertimbangkan beberapa factor, yaitu:
a. Perilaku information user (pemakai informasi) dalam
meprediksi arus kas di masa datang
b. Kebutuhan informasi in ternal bagi setiap level manajer
maupun manajer fungsional
c. Information based assets dan sumberdaya insani lebih
diperhatikan
d. Arus informasi kontinyu lebih diperhatikan
e. Informasi yang menjadi signal perubahan atau percepatan
perubahan pada level w” lebih diperhatikan





Pengaruh TI Dalam Auditing
Tantangan utama para auditor saat ini muncul dari keterikatan terhadap konvensi dasar cost histories laporan keuangan, yang mana tidak dapat dilpeas dari konvensi akuntansi keuangan yang ditetapkan
oleh pihak lain, yakni penentu standar akuntansi. Dan umumnya kantor akuntan publik menjalankan dua jenis jasa terhadap kliennya,
yaitu:
a. Jasa atestasi, muncul karena
• Ada pihak yang memerlukan informasi
• Penyedia informasi mempunyai interest yang berbeda para
user
• Informasi yang dihasilkan dapat di audit
• Anlisis biaya dan manfaat yang dinilai layak
Jasa atestasi ini di era informasi semakin besar peluang untuk
berbisnis bagi auditor
b. Jasa konsultasi, setiap pekerjaan konsultasi manajemen, kantor akuntan publik semakin dituntut untuk memberikan advis
manajemen dengan cepat dan tepat yang dapat memberikan dampak kinerja perusahaan lebih baik, yaitu mengarahkan
rancangan sistem informasi yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif, sehingga advis yang diberikan tidak hanya terbatas
pada laporan audit maupun SPT pajak namun juga mampu mengidentifikasi aktivitas klien yang memberikan added value
(nilai tambah), meminimumkan biaya aktivitas serta sekaligus dapat meningkatkan nilai tambah perusahaan.
Pemanfaatan teknologi informasi (IT) dalam audit semakin luas dan semakin banyak perkantoran akuntan publik yang
menggunakan generalized audit software karena semakin meningkat produktivitas dalam menjalankan pekerjaan audit dengan electronic
working papers, sementara di pihak lain, system informasi yang diterapkan klien dengan basis komputer yang memungkinkan
pekerjaan audit dilaksanakan secara on line, akibatnya manfaat audit yang diperoleh semakin cepat bagi yang membutuhkan informasi
Untuk itu para auditor dalam memberikan advis kepada klien di era informasi ini diharapkan memilki kemampuan :
• Memahami nilai strategis system informasi
• Memahami aktivitas utama klien dalam menciptakan nmilai
tambah
• Memberikan alternatif tindakan untuk menciptakan nilai yang
lebih besar dengan bantuan teknologi informasi
• Mengidentifikasi, memenej, dan mengembangkan sumberdaya
organisasi agar memberikan nilai tambah yang lebih besar



Pengaruh TI Dalam Pendidikan Akuntansi
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang akuntansi manajemen, akuntansi keuangan dan auditing maka
berdampak pada perubahan pendidikan akuntansi, produk yang dihasilkan perusahaan di era informasi ini sudah memiliki information
content lebih besar dan kompleks, untuk itu kurikulum pendidikan di bidang akuntansi diharapkan dapat mengintegrasikan pembelajaran
teknologi informasi secara utuh dan menyuluruh, sehingga para pelajar sadar akan fungsi sebagai perekayasa sitem informasi yang
menghasilkan informasi serta pendistribusian informasi untuk pengambilan kepuitusan dalam organisasi
Disamping itu pendidikan akuntansi juga mampu memberikan apresiasi yang jelas tentang makna dan dampak dari globalisasi, sehingga para pelajar dapat menghayati penerapan konsep dan teknologi jaringan dalam kegiatan operasional perusahaan, untuk itu mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diajarkan dapat memberikan model akuntansi yang relevan terhadap kebutuhan informasi bagi setiap manajer baik dalam level manajemen maupun dalam area funsional, dengan penekanan pada manfaat teknologi informasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif (competitive advantage) perusahaan yang didasarkan pada konsep relational database




























Penutup
Perkembangan TI yang begitu pesat membawa pengaruh yang luas terhadap peradaban umat manusia saat ini khususnya dalam dunia
usaha, dengan jarak yang semakin dekat dan kebutuhan informasi yang semakin cepat, maka mau tidak mau suka tidak suka kompetensi
diri harus dikembangkan untuk dapat mengikuti trend teknologi informasi yang ada . Trend TI dalam dunia bisnis / usaha saat ini tidak luput dari pengolahan data source (sumber data) yang berupa data transaksi,
sehingga teknologi informasi akan sangat berpengaruh terhadap pengolahan bidang akuntansi
Pengaruh TI dalam bidang akuntansi memberikan dampak terhadap profesi akuntan yang semakin dibutuhkan, dengan
konsekuensi mampu mengembangkan konsep yang jelas dan selaras terhadap perkembangan teknologi informasi dalam kebutuhan
manajemen baik dalam level manajemen maupun area fungsional yakni para pengambil keputusan atau para manajer
Manajer di era informasi akan lebih banyak membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan dalam rangka meraih peluang
untuk kepentingan eksternal dan mencapai tujuan yang optimal demi kepentingan internal, oleh sebab itu tidak lepas dari proses pendidikan
dalam pembentukan akuntan yang profesional di jaman teknologi informasi saat ini

























Daftar Pustaka
Elliot, Robert K., “the third Wave Breaks on the shores of
Accounting”, Accounting Horizons, June 1992
Ijiri, Y., “The Foundation of Accouinting Measurements”, Prentice
Hall Inc., 1967
Porter, Michael E., “Competitive Strategy’, New York, Free Press,
1980
Schoemaker, Pau J.H., “How to link Strategic Vision to Core
Capabilities”, Sloan ManagementReview, Fall., 1992
Stambaugh, Clyde T. & Carpenter, Floyd W., “The Role of
Accounting and Accountants in Executive Information
Systems”, Accounting Horizons, September 1992
Jogiyanto HM., “Sistem Teknologi Informasi”, Andi Offset,
Yogyakarta, 2003
--------, “Sistem Informasi Berbasis Komputer”, BPFE, Yogyakarta,
2003
McLeod R. Jr., “Managemenmt Information System“, Prentice-Hall,
Inc., New Jersey, 2001


1 komentar: